Senin, 19 April 2010 | 18:24 WIB
SHUTTERSTOCK
Pengaturan pola makan memang sangat penting bagi ibu hamil.
KOMPAS.com - Salah satu hal yang paling dikhawatirkan perempuan yang tengah hamil adalah bagaimana cara membuat dirinya kembali langsing usai melahirkan. Banyak perempuan yang menganggap hal ini suatu pemikiran yang egois, mengingat Anda toh melakukannya demi si kecil. Namun, bagaimana pun juga, hal itu juga suatu perasaan yang wajar.
Agar kita tak terjebak makan berlebihan dan membuat bobot naik lebih dari 20 kg (ditambah lagi Anda bisa terkena risiko diabetes gestasional), bolehkah kita mengurangi asupan karbohidrat? Berapa sih asupan karbohidrat yang dianggap aman dan sehat untuk ibu hamil? Apakah diet semacam ini diperbolehkan?
Mengurangi karbohidrat memang menjadi fokus perhatian banyak perempuan, tak terkecuali ketika sedang mengandung. Namun menurut Michelle Moss, penulis buku elektronik Pregnancy Without Pounds, sebaiknya Anda memang tidak menyingkirkan satu kelompok makanan pun dari pola makan Anda, khususnya selama kehamilan.
Hal itu tidak berarti Anda lalu bebas mengonsumsi nasi, kentang goreng, pasta, pizza, cakes, dan cookies. "Yang dimaksud adalah bahwa Anda seharusnya mencoba mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang, termasuk karbohidrat berkualitas baik. Hal ini untuk memastikan Anda maupun bayi di dalam kandungan terpenuhi nutrisinya," ujar Moss.
Boleh-boleh saja Anda menjalankan diet rendah karbohidrat, selama jumlahnya masih cukup untuk mendukung perkembangan bayi dan memenuhi kebutuhan nutrisi Anda sendiri. Karbohidrat menyediakan gizi, protein, dan lemak sehat untuk si bayi. Mengurangi terlalu banyak karbohidrat bisa membahayakan kehamilan, karena karbo diperlukan bersama dengan lemak untuk menghasilkan energi bagi ibu hamil. Tanpa jumlah karbohidrat berkualitas baik yang cukup, tubuh tidak dapat menggunakan lemaknya dalam cara yang normal, sehingga ada pemecahan lemak yang tidak sempurna (disebut ketones). Ketika ketones terakumulasi dalam darah dan urine, hal itu menyebabkan ketosis –kondisi yang dapat menyebabkan kerusakan otak dan retardasi mental pada janin.
Karbohidrat berkualitas baik antara lain nasi merah dan bubur oats dari gandum utuh. Yang perlu dikurangi adalah karbohidrat berbahan dasar tepung, seperti nasi putih, roti putih, dan pasta putih. Kurangi juga makanan yang mengandung lemak dan gula. Nasi merah mengandung serat lebih banyak daripada nasi putih, sehingga hal ini bisa membantu Anda mencegah sembelit.
Karbohidrat sebaiknya juga selalu ditemani dengan sayuran dan protein untuk memastikan keseimbangan gizinya. Misalnya, nasi merah dengan tumis ayam dan sayuran. Atau, ayam rebus dan salad. Jangan lupakan juga asupan buah-buahan untuk menjaga kebutuhan serat.
Mengurangi karbohidrat tidak akan baik jika Anda mengalami kadar gula rendah. Sebaliknya, terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat justru menyebabkan kadar gula naik, dan meningkatkan risiko diabetes gestasional (diabetes yang terjadi selama kehamilan). Intinya adalah, makanlah dalam jumlah secukupnya.
Sumber : Divine CarolineAgar kita tak terjebak makan berlebihan dan membuat bobot naik lebih dari 20 kg (ditambah lagi Anda bisa terkena risiko diabetes gestasional), bolehkah kita mengurangi asupan karbohidrat? Berapa sih asupan karbohidrat yang dianggap aman dan sehat untuk ibu hamil? Apakah diet semacam ini diperbolehkan?
Mengurangi karbohidrat memang menjadi fokus perhatian banyak perempuan, tak terkecuali ketika sedang mengandung. Namun menurut Michelle Moss, penulis buku elektronik Pregnancy Without Pounds, sebaiknya Anda memang tidak menyingkirkan satu kelompok makanan pun dari pola makan Anda, khususnya selama kehamilan.
Hal itu tidak berarti Anda lalu bebas mengonsumsi nasi, kentang goreng, pasta, pizza, cakes, dan cookies. "Yang dimaksud adalah bahwa Anda seharusnya mencoba mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang, termasuk karbohidrat berkualitas baik. Hal ini untuk memastikan Anda maupun bayi di dalam kandungan terpenuhi nutrisinya," ujar Moss.
Boleh-boleh saja Anda menjalankan diet rendah karbohidrat, selama jumlahnya masih cukup untuk mendukung perkembangan bayi dan memenuhi kebutuhan nutrisi Anda sendiri. Karbohidrat menyediakan gizi, protein, dan lemak sehat untuk si bayi. Mengurangi terlalu banyak karbohidrat bisa membahayakan kehamilan, karena karbo diperlukan bersama dengan lemak untuk menghasilkan energi bagi ibu hamil. Tanpa jumlah karbohidrat berkualitas baik yang cukup, tubuh tidak dapat menggunakan lemaknya dalam cara yang normal, sehingga ada pemecahan lemak yang tidak sempurna (disebut ketones). Ketika ketones terakumulasi dalam darah dan urine, hal itu menyebabkan ketosis –kondisi yang dapat menyebabkan kerusakan otak dan retardasi mental pada janin.
Karbohidrat berkualitas baik antara lain nasi merah dan bubur oats dari gandum utuh. Yang perlu dikurangi adalah karbohidrat berbahan dasar tepung, seperti nasi putih, roti putih, dan pasta putih. Kurangi juga makanan yang mengandung lemak dan gula. Nasi merah mengandung serat lebih banyak daripada nasi putih, sehingga hal ini bisa membantu Anda mencegah sembelit.
Karbohidrat sebaiknya juga selalu ditemani dengan sayuran dan protein untuk memastikan keseimbangan gizinya. Misalnya, nasi merah dengan tumis ayam dan sayuran. Atau, ayam rebus dan salad. Jangan lupakan juga asupan buah-buahan untuk menjaga kebutuhan serat.
Mengurangi karbohidrat tidak akan baik jika Anda mengalami kadar gula rendah. Sebaliknya, terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat justru menyebabkan kadar gula naik, dan meningkatkan risiko diabetes gestasional (diabetes yang terjadi selama kehamilan). Intinya adalah, makanlah dalam jumlah secukupnya.
dari : kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar