Zat besi adalah salah satu unsur pentng dalam proses pembentukan sel darah merah. Zat besi secara alamiah diperoleh dari makanan. Kekurangan zat besi dalam makanan sehari-hari secara berkelanjutan dapat menimbulkan penyakit anemia gizi atau yang dikenal masyarakat sebagai penyakit kurang darah.
Anemia Gizi Besi (AGB) terutama banyak diderita oleh wanita hamil, wanita menyusui, dan wanita usia subur umumnya, karena fungsi kodrati. Peristiwa kodrati wanita adalah haid, hamil, melahirkan dan menyusui yang menyebabkan kebutuhan Fe atau zat besi relatif lebih tinggi ketimbang kelompok lain. Kelompok lain rawan AGB adalah anak balita, anak usia sekolah, dan buruh serta tenaga kerja berpenghasilan rendah.
Sumber utama zat besi adalah bahan pangan hewani darn kacang-kacangan serta sayuran berwarna hijau tua. Kesulitan utama untuk memenuhi kebutuhan Fe adalah rendahnya tingkat penyerapan zat besi di dalam tubuh, terutama sumber zat besi nabati hanya diserap 1-2 %. Sedangkan tingkat penyerapan zat besi pangan asal hewani (haeme) lebih mudah diserap daripada zat besi pangan asal nabati (non haeme).
Dengan penjelasan di atas, dapat dipahami apabila penderita AGB pada wanita hamil mencepai lebih dari 63 % dan pada balita mencapai 55 %. Hal ini terjadi karena tidak mudah memenuhi kebutuhan zat besi secara alami. Keanekaragaman kosumsi makanan berpera penting dalam membantu meningkatkan penyerapan Fe di dalam tubuh. Kehadiran protein hewani seperti daging, ikan dan telur, vitamin C, Vitamin A, Zink (Zn), asam folat, zat gizi mikro lain dapat meningkatkan penyerapan zat besi dalam tubuh.
Manfaat lain dari mengonsumsi zat besi adalah terpenuhinya kecukupan vitamin A, karena makanan sumber zat besi biasanya juga merupakan sumber vitamin A.
Tanda-tanda anemia gizi besi (AGB) antara lain : pucat, lemah lesu, pusing dan penglihatan sering berkunang-kunang. Apabila dilakukan pemeriksaan kadar Hb dalam darah, maka angka Hb kurang dari normal. Adapun ambang batas kadar Hb berbagai kelompok umur adalah sebagai berikut :
- Anak balita : 11 gram %
- Anak sekolah : 12 gram %
- Wanita dewasa : 12 gram %
- Laki-laki dewasa : 13 gram %
- Ibu hamil dan menyusui : 11 gram %
AGB dapat mengakibatkan gangguan kesehatan dari tingkat ringan sampai berat. Anemia pada ibu hamil akan menambah risiko pendarahan sebelum dan pada saat persalinan, dan bahkan dapat menyebabkan kematian ibu dan bayinya, jika ibu hamil tersebut menderita anemia berat.
Anemia sedang dan ringan dapat menimbulkan gejala lesu, lelah, pusing, pucat dan penglihatan sering berkunang-kunang. Bila terjadi pada anak sekolah, anemia gzi akan mengurangi kemampuan belajar. Sedangkan pada orang dewasa akan menurunkan produktivitas kerja. Disamping itu, penderita anemia lebih mudah terserang infeksi. Hal ini tentunya sangat menghambat pengembangan kualitas sumber daya manusia.
Departemen Kesehatan telah melaksanakan proram penanggulangan AGB dengan membagikan tablet besi atau Tablet Tambah Darah (TTD) kepada ibu hamil sebanyak satu tablet setiap hari berturut-turut selama 90 hari selama masa kehamilan trimester II.
TTD tersebut mengandung 200 mg ferrosulfat, setara dengan 60 miligram besi elemental dan 0,25 mg asam folat. Sedangkan untuk penanggulangan anemia apda balita diberika preparat besi dalam bentuk sirup. Pada beberapa orang, pemberian preparat besi ini dapat menimbulkan gejala-gejala seperti mual, nyeri di daerah lambung dan kadang-kadang terjadi diare atau sulit buang air besar. Untuk mencegah timbulnya gejala di atas, dianjurkan minum tablet/sirup besi setelah makan pada malam hari. Agar penyerapan besi dapat maksimal, dianjurkan minum tablet besi/sirup zat besi dengan air minum yang sudah dimasak.
Tidak perlu cemas, jika setelah minum tablet/sirup besi, kotoran (tinja) akan berwarna hitam. Hal ini sama seklai tidak membahayakan.
Dengan minum tablet tambah darah (TTD), maka tanda-tanda kurang darah akan menghilang. Bila tidak menghilang, berarti yang bersangkutan bukan menderita AGB, tetapi menderita anemia jenis lain.
Lihat juga pesan lain pada 13 Pesan Dasar Gizi Seimbang.
Sumber :
Buku Pedoman Umum Gizi Seimbang (Panduan Untuk Petugas)
Dirjen Kesmas Dit Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Tahun 2003
Tidak ada komentar:
Posting Komentar